Hasil Survei LKADT, Subadri-Aufar Tak Gentar


Pasangan Bakal calon (Balon) Bupati Kabupaten Tangerang H.Ahmad Subadri-M. Aufar yang di usung oleh Partai Demokrat mengaku tidak gentar dengan hasil survei Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu (LKADT), yang menyatakan elektabilitasnya dibawah Zaki-Hermansyah dan Aden-Sunarya.

Menurut Subadri, survei itu hanya sebuah penelitian sebelum pelaksanaan, jadi hasil survei yang direalese LKADT, sifatnya masih sementara. Badri mencotohkan, dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta ada lembaga survei yang mengumumkan hasil tertinggi pada salah satu pasangan calon.

"Tapi, pada pelaksanaanya, calon yang mendapat survei tertinggi itu kalah,'' kata Subadri tanpa menyebutkan nama pasangan di Pemilukada DKI itu.

Subadri menegaskan, pihaknya tidak gentar dengan hasil survei lembaga kajian LKADT itu. Kata Badri, justru hasil survei lembaga tersebut menjadi motifasi dirinya untuk lebih bekerja keras lagi meningkatkan elektablitas maupun populeritasnya di wilayah-wilayah Kabupaten Tangerang.

"Kita tidak gentar. Justru kita menjadi lebih semangat," tambah Subadri di kegiatan sosialisasi yang dilakukannya bersama Aufar (wakilnya), di Kampung Kaba, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang (28/09/2012).

Mengenai adanya isu bahwa ada ketidak solidan di Partai Demokrat menjelang Pemilukada Desember mendatang, Badri membantahnya. Ia menilai jika ada pihak yang mengatakan demikian, bertujuan untuk memecah belahkan kader Partai Demokrat.

"Partai demokrat adalah partai yang solid dan kalaupun ada yang mengatakan partai demokrat tidak solid, itu hanya omong kosong yang bertujuan memecah belahkan demokrat. Demokrat partai yang solid, buktinya tiap saya melakukan sosialisai, dari tingkat DPC dan PAC selalu hadir, yang mengatakan demokrat tidak solid itu hanya omong kosong," tegas Badri.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei elektabilitas yang dilakukan oleh LKADT menghasilkan, Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah ( 28,17 % )
Aden Abdul Khaliq-Suryana ( 24,42 % )
Ahmad Subadri- Muhammad Aufar ( 20,35 % )
Achmad Suwandhi-Muhlis ( 18,28 % )
Syaiful Hidayat-Een Nuraini ( 3,54 % )
dan yang tidak tahu ( 5,24 % )

Tak hanya itu, dari hasil survei yang dilakukan LKADT,tingkat partisipasi masyarakat yang tidak mengetahui akan ada Pilkada masih jauh dari yang diharapkan yakni  44,15 persen. "Sangat mengetahui 15,32 persen. Sedangkan yang tahu tapi tidak tahu kapan pelaksanaannya 35,35 persen. Dan, yang tak menjawab 5,18 persen," terang juru bicara LKADT, Kamis (27/09).

Hal ini mengejutkan, karena anggaran yang akan digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang sangat besar yakni mencapai Rp 60 miliar. "Memang benar ini jadi pukulan berat buat KPU.  Penyelenggara harus lebih masif. Karena KPU masih menggunakan cara-cara  lama dalam sosialisasi. Karena KPU lebih banyak hanya memasang  spanduk," ujarnya.

Unit terkecil dari kerangka sampling dalam survei kandidat calon bupati dan wakil bupati Tangerang adalah daftar rumah tangga setiap desa. Adapun koresponden yang akan diwawancarai adalah anggota keluarga terpilih yang berusia 17 tahun atau sudah menikah. Sementara proses penentuan responden untuk diwawancarai dalam setiap rumah tangga terpilih dengan metode kish grid, yaitu metode untuk memilih anggota dalam rumah tangga yang akan diwawancarai. "Ini menggunakan tabel pra-ditugaskan nomor acak untuk menemukan orang yang akan diwawancarai," katanya.

Komposisi laki-laki dan perempuan yang akan dijaring melalui survei ini ditentukan secara berimbang. "Kepada responden terpilih dengan cara face to face, yang terbagi dalam tiga zona. Pantura (Kecamatan Sepatan Timur dan Paku Haji), Tangerang Barat (Balaraja dan Cikupa) serta zona Tangerang wilayah selatan (Legok dan Pagedangan),"

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More